Menu
 

Purbalingga, 15 mei 2013 Namanya Indrio, dia adalah seorang anak muda berumur 17 tahun yang mengabdikan diri  untuk memperjuangan hak pendidikan masyarakat di dusun Cumbut dengan menjadi guru abdi. “saya dibilang guru abdi oleh kepala dusun saya, kata beliau karena pekerjaan saya tidak hanya mengajar tetapi juga membersihkan sekolah dari ruang guru hingga kamar mandi siswa dan melayani kebutuhan guru-guru lain” ujar lelaki yang mengaku hanya digaji  Rp 200.000 per bulan.
Di dusun Cumbut yang terletak di atas bukit perbatasan Purbalingga dan Pemalang, indrio satu-satunya orang yang mencapai pendidikan tertinggi walaupun hanya lulusan Mts karena kebanyakan masyrakat disana putus sekolah saat duduk dibangku sekolah dasar. Alasan masyarakat memilih berhenti sekolah disebabkan dua hal pertama karena desakan ekonomi dan yang kedua oleh jauhnya akses sekolah dari dusun cumbut.  Selain itu, Indrio juga menjelaskan karena kondisi dusun cumbut yang dulu terisolir karena tidak ada akses jalan membuat masyrakat berfikir dua kali untuk menyekolahkan anaknya ditambah lagi peran serta pemerintah juga dianggap kurang maksimal memperhatikan kondisi masyarakat. Akibatnya, persoalan nikah muda, kawin cerai, pendidikan dan kesehatan masih menjadi masalah hingga hari ini.
“warga cumbut masih banyak masalah, tetapi saya yakin dusun cumbut masih memiliki harapan berkat sekolah MI yang berjalan dua tahun ini walaupun bangunan baru 1 tahun dan tidak memiliki ruang guru dan kelas untuk RA. Saya yakin akan ada kemajuan karena dulu saja sebelum bangunan sekolah ada, selama setahun kami bersama warga bergotong royong mendirikan sekolah yang bertempat dirumah warga. Ya, asal gotong royong pasti bisa” ungkap guru abdi yang kini melajutkan pendidikan melalui kejar C.
Ia menjadi guru selain ingin  mengabdi juga karena terinspirasi oleh Naruto tokoh kartun ninja yang cukup popular dimasyarakat. “ orang tua saya sebenarnya tidak setuju  dengan pekerjaan saya yang menjadi guru abdi karena gajinya kecil, kalau ditanya kenapa saya tetap ingin mejadi guru selain karena ingin merubah nasib dusun saya lewat pendidikan, yang menguatkan hati saya untuk berjuang adalah naruto karena naruto sosok yang bodoh, pemalas, pembuat onar tetapi mempunyai semangat berjuang untuk menjaga desanya, sosok ini yang memberi saya inspirasi menjadi guru demi dusun saya”  tuturnya menutup pembicaraan dan sedikit bergumam “pemuda didusun ini banyak yang merantau, kalau bukan saya siapa lagi yang menjaga dusun ini, bersama sahabat dan relawan bhinneka ceria, saya yakin bisa membuat desa ini lebih maju”.

Posting Komentar

 
Top